Laman

Senin, 06 Juni 2011

Strain Baru E. Coli (Enterohaemorrhagic Escherichia coli)

Jakarta - Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Saat ini bakteri E. Coli terus mewabah di Eropa. Dikabarkan bakteri E. Coli saat ini sudah menjangkiti lebih dari 2.200 orang di 12 negara Eropa, 22 di antaranya meninggal dunia dan dimungkinkan jumlah tersebut masih akan terus bertambah.Walaupun terjadi di Eropa, masyarakat di Indonesia juga perlu mewasdai bakteri tersebut. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal yang dapat diupayakan masyarakat untuk mencegah bakteri E. Coli. 


Menteri Kesehatan menegaskan bahwa Indonesia masih aman dari bakteri mematikan Escherichia coli atau E.coli strain baru seperti yang melanda Eropa. Namun Menkes tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan PHBS.

"Indonesia patut waspada, tapi apa yang harus kita lakukan untuk mewaspadai itu adalah sebenarnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) yang memang sudah dianjurkan," jelas Menteri Kesehatan RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH di sela-sela acara Lomba Debat Bahasa Inggris tentang HIV/AIDS dan Demam Berdarah Dengue di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (6/6/2011).

Bakteri E. Coli yang menyerang Eropa merupakan bakteri E. Coli strain baru yang lebih kebal dengan antibiotik (Enterohaemorrhagic Escherichia coli atau EHEC). Gejala infeksi EHEC antara lain berupa sakit perut seperti kram disertai diare, yang pada sebagian kasus dapat mengeluarkan darah (haemorrhagic colitis). Gejala lain yang sering menyertainya adalah demam serta mual-muntah. Masa inkubasi EHEC berkisar antara 3 hingga 8 hari, atau rata-rata 4 hari. Sebagian besar bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10 hari, namun dalam kasus tertentu seperti yang terjadi di Eropa, infeksi bisa berlanjut menjadi Haemolytic Uraemic Syndrome (HUS). Gejala HUS cukup serius, di antaranya adalah gagal ginjal akut yang disertai kerusakan pada sel-sel darah merah, gangguan saraf, stroke dan koma. Diperkirakan sekitar 10 persen dari pasien yang terinfeksi EHEC akan berlanjut ke HUS, dengan tingkat kematian sebesar 3-5 persen.

Pemerintah Jerman juga mencatat ada 1.213 kasus enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC) dimana enam diantaranya meninggal sehingga total terdapat 1.733 kasus dan 17 kematian di Jerman. Selain Jerman, ada 11 negara lain yang menemukan kasus ini yaitu Austria dengan kasus HUS 0 dan EHEC dua kasus, Republik Czech (HUS 0, EHEC 1), Denmark (HUS 7, EHEC 10), Perancis (HUS 0, EHEC 6), Belanda (HUS 4, EHEC 4), Norwegia (HUS 0, EHEC 1), Spanyol (HUS 1, EHEC 0), Swedia (HUS 15, EHEC 28), Swis (HUS 0, EHEC 2), Inggris (HUS 3, EHEC 4) dan Amerika Serikat (HUS 2, EHEC 0).

Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian Jerman untuk wilayah Lower Saxony, Gert Lindemann, sebagaimana dilansir CNN, Minggu, 5 Juni 2011. Dia mengatakan ada kaitan langsung antara para penderita awal bakteri E Coli dengan tauge yang ditanam di kota Bienenbuettel, distrik Uelzen. "Banyak indikasi dalam beberapa jam terakhir yang mengarah ke perusahaan ini. "Perusahaan pertanian yang menananam dan mendistribusikan tanaman ini sudah ditutup sejak Minggu kemarin dan semua produk mereka telah ditarik dari pasaran. Selain tauge, beberapa produksi perusahaan ini, seperti tanaman herbal, buah-buahan, bunga, dan kentang, juga ditarik dari pasaran".








ARTI PHBS
 
PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS.


PELAKSANAAN PHBS

Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaannya PHBS di kelompokkan menjadi lima tatanan yaitu :


1. PHBS di Rumah Tangga


phbs-rtPHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. 
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu :




1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah


2. PHBS di Sekolah


phbs-skulPHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.


Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

8. Membuang sampah pada tempatnya


3. PHBS di Institusi Kesehatan

phbs-instPHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.


Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Institusi Kesehatan yaitu :


1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di institusi kesehatan

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk


4. PHBS di Tempat Kerja

phbs-tkPHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :
1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan   buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan


5. PHBS di Tempat – Tempat Umum

phbs-tuPHBS di Tempat - tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat - tempa t umu m agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum Sehat.

Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Tempat - Tempat Umum yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di tempat umum

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

Sumber :

Tidak ada komentar: